Senin, 08 Desember 2014

Jawa VS Islam (Dari sudut pandang saya)

Beberapa ulama mengatakan bahwa percaya terhadap hal2 klenik seperti beberapa ritual adat Jawa merupakan syirik. Mempercayai weton sebagai sebab kesialan atau keberuntungan termasuk bentuk syirik kecil karena keyakinan terhadap suatu “sebab” padahal dia bukan “sebab” adalah bentuk tiyarah, dan tiyarah itu dihukumi sebagai syirik kecil. Terutama, jika hal ini dijadikan alasan untuk menunda suatu rencana.

Sebenarnya say pribadi tidak percaya dg hal2 berbau kejawen, tetapi jika menurut agama semua adat Jawa harus dihilangkan, maka kita bukanlah lagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia kan justru terkenal krn ritual2nya yg beraneka ragam. Selain itu agama Islam mulai masuk ke Jawa kan bukan untuk mengusir/menghilangkan kebudayaan asli kita.
Dalam agama Islam mmg kita tidak boleh menyembah selain Allah, seperti menaruh sesajen di pohon  atau batu atau kuburan mmg saya g setuju jika tujuannya adalah untuk menyembah atau minta sesuatu kepada benda tersebut. Namun, jika tujuannya hanya untuk melestarikan adat menurut saya tidak apa, toh turis itu justru tertarik krn hal2 klenik semacam itu.

Tahu g sih, banyak turis luar negeri yg datang justru lbh ngerti tentang adat kita bahkan mempelajarinya smp bertahun.
Kyk dlu klo nyekar, mbah kakung saya suka bakar menyan, itu bukan buat meminta sesuatu dr leluhurnya yg udah di dalam kubur tp krn kebiasaan aja, dan kebiasaan itu sdh terjadi selama bertahun2 sejak mbah dari mbahnya kakek saya mbahnya lagi mbahnya yg sblm2nya juga.Tapi skrg kyknya anak cucunya g ada yg meneruskan, soalnya repot juga kan mw ziarah kubur nyari yg jual menyan dlu, nyekar pakai bunga aja plg cm pas mw idul fitri, kalau hari biasa ya ziarah biasa, cm datang trs doain aja.
bagaimana pun juga adat adalah bagian dari ciri khas kita yang perlu dilestarikan. Seperti halnya kita mengoleksi keris, mmg itu berarti kita melihara sesuatu di keris? bukan lah... namanya ngoleksi itu kn hobi atau kesukaan, keris di rumah mbahq cm pajangan aja, g pernah tuh pakai dimandiin kembang 7 rupa, harus punya kamar khusus, dsb.

Sebenarnya keduanya memiliki ajaran yg sama baiknya jika kita tahu maksut dari ritual-ritualnya. Jadi ya pintar-pintar kita sbg muslim memilah milih adat mana yg sesuai dg ajaran agama, jgn smp Allah SWT merasa disekutukan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar